Rabu, 07 November 2012

teknologi bahan konstruksi


Pengertian:
1)    Beton adalah campuran antara semen Portland atau semen hidraulik yang lain, agregat
halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa bahan tambah membentuk massa
padat.
2)    Beton normal adalah beton yang mempunyai berat isi (2200-2500) kg/m3 menggunakan
agregat alam yang pecah.
3)    Agregat adalah butiran mineral alami yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam
campuran beton. Kandungan agregat dalam beton sekitar 70-75% dari volume mortar, sehingga agregat dapat berpengaruh terhadap sifat-sifat beton.
4)    Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi alami dari batu atau berupa
batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir
terbesar 5,0 mm.
5)    Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batu atau berupa batu
pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5
mm-40 mm.
6)    Gradasi adalah variasi ukuran butir agregat.
7)    Modulus halus (finenes modulus) adalah jumlah persen kumulatif dari butir-butir batuan yang tertinggal di atas suatu set ayakan dan kemudian dibagi seratus.
8)    Kuat tekan beton yang disyaratkan f’cadalah kuat tekan yang ditetapkan oleh
perencana struktur (berdasarkan benda uji berbentuk silinder diameter 150 mm, tinggi
300 mm).
9)    Kuat tekan beton yang ditargetkan f’cr adalah kuat tekan rata-rata yang diharapkan
dapat dicapai yang lebih besar dari f’c.
10) Kadar air bebas adalah jumlah air yang dicampurkan ke dalam beton untuk mencapai
konsistensi tertentu, tidak termasuk air yang diserap oleh agregat.
11) Faktor air semen adalah angka perbandingan antara berat air bebas dan berat semen
dalam beton.
12) Slump adalah salah satu ukuran kekentalan adukan beton dinyatakan dalam mm
ditentukan dengan alat kerucut Abram.
13) Pozolan adalah bahan yang mengandung silika amorf, apabila dicampur dengan kapur
dan air akan membentuk benda padat yang keras dan bahan yang tergolong pozolan
adalah tras, semen merah, abu terbang, dan bubukan terak tanur tinggi.

14) Semen secara garis besar dibagi dua kelompok, yaitu:
(1)  Semen hidrolis, yaitu semen yang dapat mengeras dalam air dan dapat menghasilkan padatan yang stabil dalam air ( tidak larut )
(2)  Semen non hidrolis, yaitu semen yang tidak dapat mengeras da;lam air atau tidak stabil dalam air ( missal gypsum, kapur padam ).
15) Semen portland (sp) adalah  semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara
menghaluskan klinker yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis dengan gips sebagai bahan tambah.
Proses pembuatan SP
Bahan-bahan dasar, yaitu batu kapur (bahan yang mengandung kalsium karbonat) dan tanah lempung (tanah yang mengandung silikat dan alumina) dibakar secara bersamaan dengan temperatur tinggi (1400 – 15500C), sehingga menjadi klinker. Selanjutnya klinker dikeluarkan dan didinginkan kemudian dihaluskan. Biasanya ditambah gips sekitar 2-4% sebagai bahan pengontrol waktu ikat. Bahan-bahan tambah lain dipakai untuk membuat semen khusus.
16) Semen Portland-pozolan adalah campuran semen portland dengan pozolan antara
15%-40% berat total campuran dan kandungan SiO+ All-O+ FeOdalam pozolan
minimum 70%.
17) Klinker adalah bahan padat yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam kiln
membentuk butiran-butiran atau modul berdiameter 3-25 mm.
18) Semen Portland Type I adalah semen Portland untuk penggunaan umum tanpa
persyaratan khusus.
19) Semen Portland Type II adalah semen Portland yang dalam penggunaannya
memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan kalor hidrasi sedang.
20) Semen Portland Type III adalah semen Portland yang dalam penggunaannya
memerlukan kekuatan tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi.
21) Semen Portland Type IV: Semen Portland yang penggunaan memerlukan kalor hidrasi
rendah.
22) Semen Portland Type V adalah semen Portland yang dalam penggunaannya
memerlukan ketahanan yang tinggi terhadap sulfat.
23) Air Bleeding adalah kecendrungan air campuran untuk naik ke atas (memisahkan diri) pada beton segar yang baru saj dipadatkan. Air naik ke atas sambil membawa semen dan butir-butir halus pasir, yang akhirnya setelah beton mengeras akan tampak sebagai lapisan selaput yang disebut “Laitance”.
24) Bahan tambah adalah bahan yang ditambahkan pada campuran bahan pembuatan
beton untuk tujuan tertentu.
25) Resapan efektif adalah jumlah air yg diperlukan dr agregat dlm kondisi kering udara
menjadi SSD.
Kadar Air Agregat
Air yang terkandung dlm agregat perlu diketahui untuk menghitung jumlah air yg perlu dipakai dlm campuran adukan beton serta utk mengetahui berat satuan agregat.
Kandungan air dlm agregat dibedakan menjadi bbrp tingkatan yaitu:
·         kering tungku, benar-benar tidak berair, berarti dpt secara penuh menyerap air.
·         Kering udara, kering permukaannya, ttp mengandung air sedikit di dlm porinya, masih dpt menyerap air
·         Jenuh kering muka (SSD = saturated surface dry ), tdk ada air di permukaan ttp dlm pori-porinya berisi air yang dpt diserap, butir agregat tdk menyerap air bila dipakai utk campuran beton.
·         Basah, mengandung banyak air baik di permukaan maupun di dlm butiran shg bila dipakai utk campuran betin akan menambah kadar air.